π‘©π’Šπ’π’”π’†π’„π’–π’“π’Šπ’•π’š 𝒅𝒂𝒏 π‘Ίπ’‚π’π’Šπ’•π’‚π’”π’Š

BIOSECURITY dan SANITASI

Mengenal CRD dan CRD Complex | Ksatria Broiler

Biosecurity merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk melindungi ternak dari bahaya serangan penyakit atau semua tindakan yang merupakan pertahanan pertama untuk pengendalian wabah dan dilakukan untuk mencegah semua kemungkinan kontak/penularan dengan peternakan tertular dan mencegah penyebaran penyakit. Menurut Dirjen Peternakan (2005) tujuan dari biosekuriti adalah mencegah semua kemungkinan penularan dengan peternakan tertular dan penyebaran penyakit. Penerapan biosekuriti pada seluruh sektor peternakan, baik di industri perunggasan atau peternakan lainnya akan mengurangi risiko penyebaran mikroorganisme penyebab penyakit yang mengancam sektor tersebut.

Sanitasi didefinisikan sebagai usaha pencegahan penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut. Sanitasi adalah tindakan yang dilakukan terhadap lingkungan untuk mendukung upaya kesehatan manusia dan hewan (Notoadmodjo et al., 2010)

1. Pembersihan Area Kandang

Sanitasi lingkungan meliputi seluruh kandang dan semua peralatannya. Pada ayam-ayam di kandang yang sudah terserang wabah maka benda-benda yang ada didalam kandang seperti litter, kotoran dan sisa-sisa makanan harus didesinfeksi sampai merata, kemudian dibakar atau ditanam. Alat-alat peralatan kandang yang berada didalam kandang disemprot dengan desinfektan kemudian dikeluarkan dan dijemur selama beberapa hari. Untuk melakukan desinfeksi ini perlumengenal maam-macam desinfektan, sifat dan cara penggunaan (Nuriyasa, 2013).

2. Pembersihan Alas Kandang


            Kegiatan sanitasi sederhana yang dapat dilakukan yaitu mengganti alas kaki khusus untuk ke kandang, menggunakan baju khusus untuk bekerja di kandang, menyikat dan mencelupkan alas kaki di bak desinfektan, serta semprot baju dengan desinfektan. Kegiatan tersebut berlaku untuk semua orang baik pekerja maupun technical service yang akan kontrol kesehatan ayam. 


Penjelasan mengenai beberapa kegiatan sanitasi yang wajib dilakukan adalah:

  • Pembersihan, pencucian dan penyemprotan kandang serta peralatan kandang menggunakan desinfektan setelah panen/afkir. Saat kondisi kandang kotor, konsentrasi bibit penyakit masih tinggi dan peluang ayam pada periode selanjutnya terserang penyakit akan semakin besar.
  • Lakukan pencucian tempat minum dan tempat pakan secara rutin 2 kali sehari, serta didesinfeksi dengan merendamnya (bukan hanya dilap) dalam Medisep (15 ml tiap 10 l air), Zaldes (6 ml tiap 1 liter), atau Neo Antisep (9 ml tiap 5 liter air). Untuk pencucian egg tray, sebaiknya sebelumnya sudah menggunakan egg tray yang berbahan plastik, agar mudah dibersihkan dan dicuci. Jika menggunakan boks telur dari kayu, maka boks harus dicuci dan disikat hingga bersih, kemudian dikeringkan.
  • Pelaksanaan manajemen pemeliharaan yang baik, meliputi tata laksana brooding, tata laksana ransum dan air minum, memperhatikan kualitas litter, melakukan penanganan bangkai dan feses ayam dengan tepat, serta mengatur kepadatan kandang dengan optimal.


         3. Pemberian Disinfektan

  • Desinfeksi litter/sekam sebelum disebar dalam kandang untuk membasmi bibit penyakit apabila ada yang menempel di litter tersebut. Jenis desinfektan yang bisa digunakan yaitu Formades yang berbahan dasar formalin.
  • Pencucian egg tray atau boks kotak telur dan perendaman dengan desinfektan. Untuk pengiriman telur, sebaiknya pilih egg tray yang berbahan plastik, agar mudah dibersihkan dan dicuci. Jika menggunakan egg tray/boks dari kayu, maka boks harus dicuci dan disikat hingga bersih, kemudian dikeringkan. Setelah itu, jerami bekas di dalamnya harus dibakar dan diganti dengan yang baru. Kelemahan dari penggunaan boks kayu ini ialah mudah lapuk dan lebih berisiko menyebarkan penyakit karena bahan kayu memiliki pori-pori yang bisa dijadikan sarang bibit penyakit.
  • Kendaraan tamu yang akan memasuki area farm harus disemprot dan bannya harus melewati bak yang berisi desinfektan.
  • Memberantas lalat, kumbang, kutu Franky dan serangga lainnya dengan insektisida. Untuk membasmi lalat bisa menggunakan produk Larvatox, Flytox dan Delatrin.
  • Basmi tikus yang sering berkeliaran di kandang dan gudang pakan.
  • Air merupakan salah satu media yang bisa menularkan bibit penyakit pada ayam. Dari data Technical Education and Consultation Medion (2017) sebanyak 51,25% dari total sampel air di peternakan positif tercemar E. coli. Cemaran E. coli ini kemungkinan besar berasal dari kontaminasi feses. Oleh karena itu, air di peternakan harus didesinfeksi dengan antiseptik (Desinsep/Antisep/ Neo Antisep/Medisep) atau kaporit (12-20 gram tiap 1.000 liter air).
  • Khusus air minum yang dicampur dengan Desinsep/kaporit, setelah diendapkan minimal 8 jam baru bisa digunakan untuk melarutkan obat/vitamin. Untuk menjamin bahwa air yang kita berikan pada ayam sudah memenuhi syarat air bersih, kita perlu melakukan uji laboratorium secara berkala minimal 1 tahun sekali.




                                                              Daftar Pustaka

Notoadmodjo dan Soekidjo. 2010. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nuriyasa, I. M. 2013. Pengaruh tingkat kepadatan dan kecepatan nagin dalam kandang terhadap indeks ketidaknyamanan dan penampilan ayam pedaging. Majalah Ilmiah Peternakan, Fakultas Peternakan, Unud. Hal 99-103.

Siregar, A. P. dan Sabrani. 2015. Teknik Beternak Ayam Pedaging di Indonesia. Jakarta: Magie Group

Info Medion Online 2016


Comments