π‘·π’†π’Žπ’‚π’”π’‚π’“π’‚π’

PEMASARAN

PENJUALAN AYAM YANG PALING EFEKTIF



    Pasar untuk olahan ayam siap saji frozen memang bisa dibilang sangat luas karena bisa menembus semua segmen dan kelas ekonomi. Froozen food merupakan sebutan yang tak asing bagi makanan yang dibekukan. Makanan beku menjadi salah satu makanan yang praktis dan mudah dalam penyajian. Sesuatu yang praktis terutama soal makanan memang menjadi pilihan masyarakat modern saat ini. Frozen food digemari masyarakat mulai anak-anak hingga orang dewasa. Terutama bagi ibu rumah tangga yang tak memiliki waktu luang dalam memasak, sajian frozen food menjadi pilihan pas untuk menyuguhkan hidangan santapan lezat bagi keluarga. Peminat frozen food dipasaran terbilang tinggi sehingga membuat kebutuhan frozen food terus meningkat.

    Peluang bisnis frozen food dapat dikatakan sangat bagus dan cerah mengingat pemintaan frozen food yang terus melambung. Meski bisnis frozen food telah lama hadir namun hingga sekarang bisnis frozen food masih saja masuk kategori bisnis yang patut diperhitungkan. Untung yang didapat lewat bisnis frozen food terbilang besar sehingga usaha ini patut untuk digali dalam. Dalam menerjuni usaha frozen food memang tidaklah sulit, hanya dibutuhkan beberapa modal dalam jumlah tertentu saja. Potensi bisnis frozen food mamang menggiurkan mengingat setiap tahunnya peminat frozen food terus meningkat. 


TARGET KONSUMEN 

    Konsumen frozen food memang tidaklah sulit, suguhan sensasi nikmat yang disajikan frozen food mampu memikat banyak orang. Konsumen frozen food cukup besar dan tak terbatas mulai kalangan anak-anak hingga orang dewasa.

    Dalam berjualan frozen food, kita bisa menentukan pilihan lokasi yang tepat, strategis dan ramai. Bisnis frozen food dapat membuka gerai, stand atau kios di pinggiran jalan, pusat perbelanjaan, dekat sekolah, dekat rumah sakit, pasar, dekat kampus dan lainnya.


CARA MENENTUKAN HARGA JUAL

    Menentukan harga jual suatu produk harus mempertimbangkan beberapa faktor, seperti biaya produksi, persaingan, permintaan dan keuntungan yang diharapkan.

1. Cara menentukan harga jual produk secara garis besar:

• Internal, artinya harga jual barang adalah ongkos produksi per barang + ongkos lain (transportasi+bahan bakar+kemasan+upah buruh)+ nilai keuntungan yang diharapkan per barang.

• Eksternal, berarti harga jual berdasarkan pantauan harga pasar, sehingga produk jual menjadi kompetitif. Namun dengan penetapan harga seperti ini, berarti harus memaksimalkan efisiensi semua pengeluaran selama proses produksi dan proses lanjutannya.

2. Faktor tambahan yang masuk dalam elemen biaya produksi:

-Kebanyakan pemilik tidak memperhitungkan tenaga yang telah dikeluarkan, apalagi bila dikerjakan sendiri. Padahal tenaga sendiri bisa diperhitungkan sama dengan tenaga buruh, dan masuk dalam biaya produksi.

-Jika menjual produk dengan cara menitip di warung atau rumah makan, tentunya ada perhitungan margin untuk pemilik warung atau rumah makan atau memberi komisi per item penjualan. Hitung-hitung sebagai biaya sewa tempat. Dengan begitu harga jual produknya bisa sama, baik membeli langsung ke pemilik maupun membeli di warung.

-Listrik, gas/minyak tanah (bisa dihitung perbulan dibagi dengan waktu untuk menghabiskan).

3. Setelah mendapatkan total biaya produksi, lalu tetapkan profit/keuntungan yang diinginkan, misalnya 50%. Sebaiknya tetap melihat patokan harga pesaing, karena produk makanan mudah ditiru. Terlalu rendah menetapkan harga jual sangat mengandung risiko, karena fluktuasi harga bahan sulit diramal. Konsumen sangat sensitif terhadap kenaikan harga. Beda tipis saja dengan pesaing, mereka dapat berpindah pilihan, kecuali produk yang dihasilkan benar-benar unik dan sulit ditiru.

4. Kelebihan dari bisnis makanan adalah keuntungan yang diperoleh bisa sangat tinggi. Konsumen yang sudah fanatik dengan makanan tertentu, biasanya tidak terlalu mempertimbangkan harga.

5. Makanan industri rumah tangga biasanya memiliki kelemahan dalam perhitungan biaya bahan. Karena membeli bahan tidak dalam jumlah besar maka harga per satuan bahan menjadi lebih mahal. Secara alami, itulah yang terjadi. Namun ada juga nilai tambahnya (value-added), misalnya: produk yang dibuat dijamin bebas pengawet dan tidak menggunakan bahan-bahan yang membahayakan kesehatan.




Daftar Pustaka

Diakses pada 28 Mei 2020 dari salimahfood.com

Diakses pada 28 Mei 2020 dari fajarsumatra.co.id

 

Comments